Berlaku Senin Besok, Segini Bocoran Subsidi Mobil Listrik

Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang membocorkan nilai bantuan berasal dari pemerintah untuk insentif mobil listrik, yaitu Hyundai Ioniq 5 dan juga serta Wuling Air ev. Keduanya disebut bakal mendapat subsidi sampai puluhan juta rupiah.

Namun, Agus belum memberikan angka pasti, cuma menyebutkan kisaran harganya.

“Bantuan pemerintah untuk yg mobil kebetulan yg TKDN 40% baru dua, Ioniq 5 dan juga serta Wuling. Kira-kira bantuannya sekitar Rp70-an (juta) serta. Jangan disebut memastikan, tapi sekitar Rp70 juta sampai Rp80 juta bantuan pemerintah untuk mobil Ionic 5,” sebut Agus dikutip Hari Sabtu (18/3/2023).

“Kalau untuk Wuling bantuan pemerintah hendak sekitar Rp25 juta sampai Rp35 juta. Ini masih kami hitung dan juga serta kami lakukan segera,” lanjutnya.

Sebelumnya, Menko bidang Kemaritiman dan juga serta Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan Insentif Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KLBB) yg hendak mulai diberlakukan pada 20 Maret 2023. 

Luhut menyebutkan pemerintah Indonesia merujuk keberhasilan Norwegia di dalam mengadopsi kendaraan listrik.

Di mana stimulus dan juga serta insentif pemerintah dapat mendorong perluasan pemakaian kendaraan listrik sekaligus menurunkan impor BBM.

Sementara itu, Agus menjelaskan, salah satu aspek pertimbangan subsidi ialah Tingkat Komponen di dalam Negeri (TKDN). Disebutkan, pabrikan mesti memenuhi TKDN demi dapat mendapatkan potongan harga.

“Karena memang local content itu yg menjadi sangat penting bagi pemerintah untuk meluncurkan bantuan pemerintah. menjadi ini bukan insentifM bukan subsidi. Ini bantuan berasal dari pemerintah. Kenapa local content penting karena kami ingin at least penyerapan tenaga kerja tetap terdapat di Indonesia,” tuturnya.

Brand yg lain kemungkinan besar tidak bakal masuk ke di dalam skema subsidi ini. Pasalnya, sampai kini BEV yg diproduksi cuma dua mobil, sementara mobil berasal dari pabrikan Jepang, seperti Ioniq Zenix Hybrid dan juga serta Ertiga Hybrid masuk ke di dalam segmen Hybrid meski diproduksi di dalam negeri.

“Mobil itu 35.900 unit, itu yg tegaknya di atas 40% (TKDN) baru dua (brand). kami tidak melihat mobil hendak terdapat penambahan, karena produsen itu kami lihat tidak dapat mengejar ke 40%. menjadi cuma dua,” kata Agus.

[Gambas:Video CNBC]

(dce)