Home Terbaru Kebanyakan Orang Tua, PM Jepang Bikin Kebijakan ‘Ekstrem’ Ini

Kebanyakan Orang Tua, PM Jepang Bikin Kebijakan ‘Ekstrem’ Ini

Video TVmoka Terbaru Live January 24, 2023 2:34 am

Jakarta, CNBC Indonesia – Perdana Menteri Fumio Kishida berjanji hendak mengatasi masalah tingkat kelahiran yg rendah dan juga serta populasi menua di Jepang dengan membentuk badan pemerintah baru. Pasalnya, hal itu menimbulkan risiko yg sangat mendesak bagi negaranya.

Menurutnya, tingkat kelahiran yg menurun di sangat banyak negara maju tersebut menjadi persoalan akut lantaran memiliki proporsi penduduk berusia 65 Tahun ke atas tertinggi kedua di dunia, setelah negara kecil Monaco, menurut data bank Dunia.

Baca Juga :  Zelensky Tolak Nego dengan Putin: Mustahil Berunding sama Orang Sakit

“Jumlah kelahiran turun di bawah 800.000 Tahun lalu, menurut perkiraan,” kata Kishida kepada anggota parlemen di dalam pidato kebijakan yg menandai dimulainya sesi parlemen baru, dikutip Hari Senin (23/1).


Fumio Kishida menyebut, pihaknya hendak berfokus dan juga serta lebih memperhatikan terhadap kebijakan terkait anak. Bahkan, terkait parenting menjadi persoalan yg tak dapat ditunda.

“Jepang berada di ambang apakah kami dapat terus berfungsi sebagaimana masyarakat,” katanya.

Pemimpin konservatif itu mengatakan, kebijakannya, termasuk meluncurkan Badan Anak dan juga serta Keluarga baru pada April ini dirancang untuk mendukung para orang tua dan juga serta memastikan “keberlanjutan” ekonomi terbesar ketiga di dunia itu.

Baca Juga :  Tujuan, Peraturan, dan Cara Bermain Kasti dengan Benar

Kishida menambahkan, bahwa Ia akhirnya ingin pemerintah menggandakan pengeluarannya untuk program-program terkait anak.

“kami mesti membangun ekonomi sosial yg mengutamakan anak untuk membalikkan (rendah) angka kelahiran,” imbuhmya.

Jepang berpenduduk 125 juta jiwa dan juga serta telah lama berjuang mencari metode untuk memenuhi kebutuhan penduduk lanjut usia yg tumbuh pesat.

Tingkat kelahiran yg melambat di sangat banyak negara termasuk tetangga terdekat Jepang, disebabkan karena faktor kenaikan biaya hidup, lebih sangat banyak wanita memasuki dunia kerja, dan juga serta orang yg menunda memiliki anak.

Baca Juga :  Pastor Gereja Nigeria Dibakar Hidup-hidup, Lima Jemaat Diculik

Data resmi pekan lalu menunjukkan bahwa populasi China menyusut pada 2022, untuk pertama kalinya di dalam lebih berasal dari enam dekade.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Sst.. ‘Musuh di dalam Selimut’ Hantui Ekonomi Jepang, Apa Itu?

(rob/ayh)


Sumber Referensi & Artikel : Berbagai Sumber
Saksikan video selengkapnya :